Senin, 30 Juni 2008

"SAYA" SANG PRIMADONA

Pada saat kita mempelajari sebuah bahasa, salah satu pelajaran yang paling awal kita terima adalah masalah kata ganti orang (pronomina). Semua bahasa di dunia mempunyai kata ganti orang karena kata ini merujuk pada orang-orang yang terlibat dalam kegiatan komunikasi. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi diawali dengan kebutuhan orang untuk menyampaikan pikirannya, mengungkapkan dirinya. Orang tidak dapat melakukannya dengan menyebut namanya atau nama orang lain secara terus-menerus.

Hal yang menarik adalah, meskipun setiap bahasa mepunyai kata ganti, jenis kata ganti dalam setiap bahasa berbeda. Penggunaan kata ganti, pada dasarnya, merupakan bagian dari budaya suatu masyarakat.

Dalam Bahasa Inggris, kelompok kata ganti orang pertama tunggal adalah I, me, mine, my, myself dan kelompok kata ganti orang pertama jamak adalah we, us, our(s), dan ourselves. Dibandingkan dengan Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris memiliki lebih banyak variasi kata untuk merujuk kepada orang pertama tunggal.


Dalam Bahasa Inggris, jika orang pertama tunggal menduduki fungsi subjek dalam kalimat digunakanlah kata ganti I. Contoh: I do the washing. Dalam Bahasa Indonesia, jika orang pertama tunggal menduduki fungsi subjek dalam kalimat digunakanlah kata ganti saya. Contoh: Saya mencuci piring.
Dalam Bahasa Inggris, jika orang pertama tunggal menduduki fungsi objek atau berada di belakang kata depan (preposisi) digunakanlah kata ganti me. Contoh, he scolded me atau I think the book is for me. Dalam Bahasa Indonesia, jika hal yang sama terjadi, digunakanlah kata ganti saya. Contoh, Dia memarahi saya atau Saya rasa buku itu untuk saya.

Coba kita bandingkan lagi. Dalam Bahasa Inggris, untuk menyatakan kepemilikan, kata ganti orang pertama yang digunakan adalah my dan mine. Kata ganti my digunakan jika kata ganti langsung diikuti dengan benda atau hal yang menjadi miliknya. Contoh, My name is Latifah. Kata ganti mine digunakan jika kita akan menyatakan kepemilikan atas sebuah benda atau hal. Contoh: The book is mine. Dalam Bahasa Indonesia tidak terjadi pembedaan itu. Akibatnya, kata ganti saya akan muncul lagi sebagai bintang utama. Contoh, Nama saya Latifah dan Buku itu milik saya.

Masih ada lagi perbedaan lain. Untuk menyatakan diri yang dikenai pekerjaan, dalam Bahasa Inggris digunakan kata myself, sedangkan dalam Bahasa Indonesia ... dapat Anda menebaknya? Benar. Digunakan kembali primadona kita, kata ganti saya. Contoh, I looked at myself in the mirror dan saya bercermin atau Saya melihat diri saya di cermin. Dalam Bahasa Inggris kata ganti I dan myself digunakan dalam posisi yang berbeda dalam kalimat, sedangkan dalam Bahasa Indonesia hanya muncul kata saya.

Perbedaan itu muncul karena perbedaan budaya. Dalam Bahasa Inggris, individu atau pribadi memegang peranan yang sangat penting. Seorang pribadi berhak untuk menampilkan dirinya. Milik pribadi dan bagaimana seseorang berperan memperoleh penekanan dalam bahasa.

Dalam budaya Indonesia sebagaimana tercermin dalam bahasanya, individu tidak dipentingkan. Kata ganti saya ada secara fungsional saja. Dalam hal pemakaiannya, yang dipentingkan hanya urutan katanya. Jadi, kata ganti saya dapat muncul mandiri, dapat pula muncul sebagai frase dengan kata lain, seperti kata depan (preposisi) atau kata benda (nomina).

Dalam Bahasa Indonesia penekanan lebih diberikan kepada kelompok. Dengan demikian, lebih ditekankan perbedaan antara kata ganti kita dan kami. Kata ganti kita tidak hanya mencakupi orang pertama atau pembicara saja, melainkan mencakupi orang lain di pihak pendengar atau pembacanya. Kata ganti kami hanya mencakupi pembicara dan orang lain di pihaknya. Jadi, contoh kalimat berikut berbeda artinya Kami akan berangkat pukul enam pagi dan Kita akan berangkat pukul enam pagi. Dalam bahasa Inggris, hanya akan digunakan kata we bagi kedua makna itu We are departing on six in the morning.

Ingatlah pepatah: Lain padang, lain belalang; lain lubuk, lain ikannya. Jadi, biarlah kata ganti saya menjadi primadona di kandangnya sendiri.

Tidak ada komentar: